KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan
penyusunan makalah pendidikan agama islam dengan judul "Kebudayaan
islam" tepat pada waktunya.
Penyusunan
makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam membuat makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu,kami menerima saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.
Padang, November 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman depan
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar
belakang
b. Tujuan
c. Rumusan
masalah
BAB II PEMBAHASAN
a. Konsep
kebudayaan islam
b. Prinsip
kebudayaan islam
c. Perbedaan
kebudayaan islam dan non islam
d. Budaya
ilmiah dan budaya kerja
BAB III PENUTUP
kesimpulan
BAB
I
Pendahuluan
A.
Latar belakang
Kata agama dan
kebudayaan merupakan dua kata yang sering kali di gabungkan sehigga
membingungkan pemahaman kita. Banyak pandangan yang menyatakan agama merupakan
bagian dari kebudayaan, tapi tak sedikit pula yang menyatakan kebudayaan
merupakan hasil dari suatu ajaran agama. Hal ini sering kali membingungkan
ketika kita harus meletakan agma islam dalam konteks kebudayaan kehidupan kita
sehari hari.
Perkembangan
kebudayaan islam selaras dengan berkembangnya ajaran islam di dunia,terutama di
indonesia. Agama islam datang untuk mengatur dan membimbing masyarakat menuju
pada kehidupan yang baik dan seimbang. Kedatangan kebudayaan islam tidak untuk
menghapus kebudayaan suatu daerah, namun merekonstruksi suatu kebudayaan yang
bertentangan dengan islam menjadi budaya yang sejalan dengan islam.
Kebudayaan
islam menghargai nila kemanusiaan yang bersifat universal oleh karena itu udaya
islam harus di kenalkan pada masyarakat untuk mempermudah seseorang mempelajari
kebudayaan islam dan medektkan diri pada Allah SWT.
B.
Tujuan
1. memberikan
informasi kepada pembaca tentang apa yang di maksud kebudayaan serta mengenal
kebudayaan islam.
2. memberi
pemahaman pada pembaca agar dapat mengerti budaya yang seperti apakah islam
itu.
3. menambah
waasan pembaca tentang perbedaan kebudayaan islam
dan
non islam.
C.
Rumusan masalah
1. Bagaimana konsep kebudayaan islam ?
2. Bagaimana prinsip kebudayaan islam ?
3. Bagaimana perbedaan kebudayaan islam dan non
islam
4. Bagaimana budaya ilmiah dan budaya kerja
BAB II
Pembahasan
1.
Konsep
kebudayaan islam
Kebudayaan merupakan perwujudan
segala aktivitas
manusia
sebagai upaya memenuhi kebutuhan hidupnya.Kebudayaanakan terus
berkembang, tidak akan berhenti
slama masih ada kehidupan manusia. Hasil perkembangan kebudayaan yang dilandasi oleh nilai nilai ketuhanan disebut kebudayaan
islam.
Konsep Kebudayaan Dalam
Islam
Menurut J.verkiyl kebudayaan berasal
dari bahasa sansekerta, yaitu budaya bentuk jamak dari budi yang erarti roh
atau akal.
Menurut koentjaraningrat kebudayaan
berasal dari bahasa sansekerta yakni budhayah bentuk jamak dari buddi yang
berarti budi atau akal.Secara umum kebudayaan dapat dipahami sebagai hasil dari
cipta, rasa, dan karya manusia yang
tidak lepas dari nilai ketuhanan.Hasil kebudayaan manusia dibagi menjadi 2 macam yaitu:
1. Kebudayaan Jasmaniah(k.fisik)
2. Kebudayaan Rohaniah(non-materil)
Allah mengangkat Nabi Muhammad sebagai Rasul yaitu memberikan bimbingan
kepada umat. Manusia agar dalam mengembangkan kebudayaan tidak lepas dari nilai Nilai ketuhanan. Sebagaimana
sabdanya yang berarti, “Sesungguhnya aku diutus Allah untuk menyempurnakan
akhlak.”Kebudayaan
ini di peroleh dengan belajar dari masyarakat,tanpa masyarakat manusia akan
mengalami kesulitan membentuk budaya Sebaliknya,
tanpa budaya manusia tidak dapat mempertahankan hidup.”
2.
Prinsip
budaya dalam islam
Prinsip dasar yang membedakan antara
kebudayaan secara umum dengan kebudayaan Islam terletak pada sumber yang
menjadi pijakannya. Kebudayaan Islam hasil produk manusia yang prinsip dasarnya
ditentukan dan ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya di dalam Al-Quran dan
Sunnah, contoh dalam surat Al-Ahzab ayat 59 tentang kewajiban setiap muslimah
yang baligh dan berakal memakai jilbab (pakaian yang lapang) untuk menurut
auratnya. Aurat sebagai prinsip kewajiban berpakaian. Prinsip aurat tidak
pernah berubah dari dulu sampai sekarang, baik di Arab, Indonesia atau negeri
lainnya. Tetapi bagaimana cara menutup aurat, bahan apa yang dipakai, model dan
hiasan apa yang menghiasi boleh beragam sesuai dengan keadaan dan suhu waktu
memakai.
prinsip-prinsip kebudayaan Ialam
antara lain :
- Sumber segala sesuatu adalah Allah karena
dari-Nya berasal semua ciptaan.
- Memberikan amanah khalifah kepada manusia.
- Manusia dilebihkan dari makhluk lainnya.
- Ditundukkan ciptaan Allah yang lain kepada
manusia baik air, angin, tumbuhan dan hewan.
- Dinyatakan bahwa semua fasilitas dan amanah
tersebut akan diminta pertanggungjawabannya kelak.
- Menghormati
akal manusia, manusia dengan akalya bias membangun kebudayaan baru. Kebudayaan
islam tidak akan menampilkan hal-hal yang dapat merusak manusia. Dijelaskan
dalam surah Ali- Imran:190 yang artinya “sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergatian malam
dan siang terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal”.
- Memotivasi
untuk menuntut dan mengembangkan ilmu. Firman Allah SWT:”Allah akan mngangkat derajad
orang-orang yang beriman diantarmu dan rang-orang yang berlimu beberapa
derajad”. Q.S Al-Mujadalah:11
- Menghindari
Taklid buta. Kebudayaan islam hendaknya mengantarkan umat manusia untuk
tidak menerima sesuatu sebelum diteliti. Sebagaimana telah difirmankan
Allah SWT:”dan janganlah kamu
mengikuti dari sesuatu yang tidak kamu ketahui karena pendengaran,
penglihatan, dan hati nuranisemua itu akan dimintai pertanggungjawaban: Q.S
Al-Isra:36
- Tidak
membuat pengrusakan. Firman Allah SWT:”janganlah
kamu berbuat kerusakan di bumi. Sunggu Allah tidak menyukai orang yang
berbuat kerusakan”.
- Kebudayaan
yang tidak bertentangan dengan islam
Lima hal pokok di atas secara eksplisit menjelaskan
bahwa manusia sarat ide, ingin selalu berbuat dan berkarya. Ketiga bentuk itu
merupakan bagian dari kebudayaan. Selanjutnya prinsip-prinsip kebudayaan antara
lain :
- Dibangun atas dasar nilai-nilai ilahiyah.
- Munculnya sebagai pengembangan dan pemenuhan
kebutuhan manusia.
- Sasaran kebudayaan adalah kebahagiaan manusia,
keseimbangan alam dan penghuninya.
- Pengembangan ide, perbuatan dan karya dituntut
sesuai kemampuan maksimal manusia.
- Keseimbangan individu, sosial, dan antara makhluk
lain dengan alam merupakan cita tertinggi dari kebudayaan.
3.
Perbedaan
kebudayaan muslim dan non muslim
Pada umumnya kebudayaan
musim dan no mualim memiliki iri yang sama dan tak jauh berbeda, baik dari segi
adat atau estetika karena suatu ajaran pada dasarnya mengajarkan suatu
kebaikan. Namun pada Al-Quran dijelaskan bahwa agama islam agama yang sempurna
karena islam mengajarkan kebudayaan baik penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari, acara penting, atau hari besar.
Dalam islam kita
diajarkan bagaimana berbudaya dan bertindak terhadap sesama muslim maupun non
muslim. Dalam berhubungan dengan masyarakat non muslim islam mengajarkan kepada
kita nruk toleransi yaitu meghormati keyakinan umat lain tanpa beruasaha
memaksakan keyakinan kita pada mereka. Dan ketika berbicara dengan masyarakat
non muslim kita harus berbicara dengan sopan.
4.
Budaya
ilmiah dan budaya kerja
1.
Budaya Ilmiah atau Akademik
Islam memilki prinsip-prinsip
prilaku ilmiah atau akademik. Di antara ciri budaya ilmiah itu adalah :
a) Sumber ilmu adalah Al-Quran dan
hadist yang harus diambil dengan melakukan iqra’ atau membaca (QS. 96:1-5)
Membaca atau
iqra’ artinya bacalah, telitilah, dalamilah, ketahuilah cii-ciri sesuatu,
bacalah alam, tanda-tanda zaman, sejarah, diri sendiri, baik yang tertulis
ataupun tidak (Quraish, 1999:433)
b) Menggunakan potensi yang dimiliki
secara optimal
Dalam Al-Quran Surat Al-Nahl ayat 78
:
Pada ayat di
atas dijelaskan bahwa paska kelahiran manusia tidak mengerti apa-apa namun
Allah beri potensi besar yaitu pendengaran, penglihatan dan hati yang mana
ketiga potensi itu adlaah instrumen vital untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
c)
Penggunaan
potensi hati
Hati
memiliki potensi berpikir yang mendalam. Alwi Shihab menjelaskan potensi
berpikir yang dilakukan oleh aqal tidak dipahami denmgan aqal secara kongkrit.
Namun, potensi berpikir yang terbesar adalah pada hati.
d)
Objek ilmu
atau bidang kajian akademik meliputi aspek yang tidak terbatas
Secara umum
objek ilmu mencakup kepada aspek-aspek yang kongkrit atau objek materi dan
abstrak atau objek nonmateri. Penjelasan tentang luasnya objek kajian ilmu
dalam pandangan Islam terlihat jelas dalam banyak ayat Al-Quran misalnya QS.
Ali Imran 3: 190-191.
e) Ilmu secara umum dalam pandangan
Islam dapat dikelompokkan menjadi dua hal yaitu ilmu kasbi dan ilmu laduni.
Ilmu kasbi
yaitu ilmu yang diperoleh melalui trial and error dengan mepelajari ayat-ayat
kauniyah (seluruh alam) dan ayat qaliyah (wahyu). Hal ini banyak dijelaskan
oleh Allah SWT seperti QS. Al-Nahl, 16:8 dan QS. Al-Isra’ 17:85.
f)
Kewajiban
mengamalkan ilmu
Termasuk
budaya akademik yaitu pengamalan ilmu yang telah dimiliki. Pengalaman ilmu
merupakan manifestasi dari kekaguman kepada Allah SWT. Dalam QS. Al-Fathir,
35:28.
g) Ilmu
pengetahuan dan kemajuan teknologi
Ilmu yang
dimiliki umat Islam akan berbuah pada berhasilnya menghasilkan software dan
hardware (program dan benda). Allah menjelaskan bahwa ditundukkan semua yang di
langit dan di bumi untuk manusia dalam QS. Al-Jatsiyah, 45:13.
h) Menggunakan fasilitas diri, alam,
dan pakar serta kekuatan berjamaan dalam menghasilkan berbagai ilmu
pengetahuan.
i)
Mengisi
waktu dengan hal-hal efektif.
j)
Pembentukan
akhlak.
2.
Budaya Kerja
Di dalam sumber ajaran Islam
dijelaskan mengenai budaya kerja. Di antara prinsip-prinsip yang ada dalam
bekerja adalah :
a.
Bekerja
didasarkan atas niat yang tulus karena Allah SWT.
Keimanan
merupakan dasar setiap aktivitas manusia. Berbuat berdasarkan nilai-nilai
keimanan berarti investasi bagi manusia karena perbuatannya diimbali oleh
Allah. Surat Al-Bayyinah ayat 5.
b.
Bekerja
berdasarkan ilmu
Melakukan
sesuatu didasarkan atas ilmu yang dimiliki akan mendatangkan hasil yang
memuaskan bagi si pelaku dan orang lain yang memanfaatkan produksinya. Al-Quran
Surat Al-Isra: 36
c.
Bekerja
dengan maksimal atau terbaik/ihsan.
d.
Bekerja
sendiri atau secara bersama.
e.
Bekerja
untuk kesejahteraan dan kemashlahatan diri dan lingkungan.
f.
Bekerja
dengan objek yang bervariasi dan profesional.
Dalam Al-Quran Surat Alam Nasyrah
ayat 7.
g.
Bekerja
berorientasi masa depan.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Islam
adalah agama yang di turunkan oleh Allah SWT dengan perantara wahyu yang di
berikan kepada Nabi Muhammad Saw untuk di sebarkan kepada umat manusia. Dan
kebudayaan adalah semua hasil karya,rasa dan cipta masyarakat. Agama merupakan
sumber kebudayaan dengan kata lain kebudayaan bentuk nyata dari agama islam.
Budaya
adalah hasil daya cipta manusia
menggunakan dan mengerahkan segenap potensi yang di milikinya. Budaya
menurut pandangan slam adalah segala sesuatu aktivitas manusia yang di landasi
nilai nilai ketuhanan. Allah mengutus Nabi nya untuk memberikan bimbingan paa
umat nya untuk mengembangkan kebudayaan, karena kebudayaan dan masyarakat saling berkaitan dalam kehidupan tanpa
masyarakat manusia akan sulit membentuk budaya dan tanpa adanya budaya manusia
akan sulit untuk mempertahankan hidup.