Sabtu, 25 November 2017

PPT MENGENAI ZAMAN MEIJI


MAKALAH IBUNKA RIKAI
( ZAMAN MEIJI )
Dosen Pembimbing: Maulluddul Haq,S.Hum, M.Arts
Disusun Oleh:
Dharmala Febrianti
Mayang Gita Tamara
Ridho Oktora

UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017




KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Alat Musik Tradisional Jepang”. Untaian sholawat dan salam tidak lupa dituturkan kepada junjungan kita, Baginda Nabi Muhammad SAW. Penulis membuat makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan oleh dosen.
Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu terselesaikannya makalah ini tentunya bukan semata-mata karena kemampuan penulis. Namun, karena adanya pihak dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Penulis juga tidak lupa meminta maaf jika ada kesalahan atau kekurangan dalam penyusunan makalah ini dikarenakan manusia adalah tempatnya salah dan kesempurnaan hanyalah milik ALLAH SWT, untuk itu penulis meminta kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.







Padang, 16 November 2017


Penulis                             






BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
   Proses terbentuknya zaman Meiji diawali dengan sebuah gerakan pembaruan yang dikenal dengan Restorasi Meiji (Meiji Ishin). Restorasi Meiji berlangsung dari tahun 1866 M sampai 1869 M (dari akhir zaman Edo sampai awal zaman Meiji). Restorasi ini timbul akibat dibukanya Jepang kepada kapal-kapal dari barat yang dipimpin oleh perwira Angkatan Laut Amerika Serikat, Matthew Perry. Pembentukan aliansi Sacchō (Satsuma-Chōshū) pada tahun 1866 M yang dicetuskan oleh Sakamoto Ryōma adalah titik awal restorasi Meiji. hingga keshogunan kehilangan kendali atas Jepang, dan shogun tokugawa yoshinobu mengembalikan kekuasaan kepada kaisar pada tahun 1867. Pada tahun berikutnya (1868), kaisar meiji naik tahta dan memulai era modernisasi yang disebut zaman meiji.Tujuannya adalah melawan keshōgunan Tokugawa dan mengembalikan kekuasaan pada kaisar.
Keshogunan Tokugawa resmi berakhir pada tanggal 9 November 1867, ketika Shogun Tokugawa ke-15, Tokugawa Yoshinobu “memberikan kekuasaannya ke Kaisar” dan 10 hari kemudian mundur dari jabatannya. Titik ini adalah awal “Restorasi” kekuasaan imperial. Walau begitu, Yoshinobu masih tetap memiliki kekuasaan yang signifikan.
Tokugawa Yoshinobu, Shogun terakhir, dengan seragam militer Perancis (1867)
Kemudian pada Januari 1868, dimulailah Perang Boshin (Perang Tahun Naga), yang diawali Pertempuran Toba Fushimi, dimana tentara yang dipimpin Choshu dan Satsuma mengalahkan tentara mantan shogun, dan membuat Kaisar mencopot seluruh kekuasaan yang dimiliki Yoshinobu. Sejumlah anggota keshogunan melarikan diri ke Hokkaido dan mencoba membuat negara baru (Republik Ezo).
pertempuran sekigahara tahun 1600. Sentimen anti-Barat diungkap dalam slogan politik "sonnȏ jȏi" ("dukung kaisar, usir orang barbar"). Titik akhir Bakumatsu adalah perang boshin dan pertempuran toba-fushimi yang berakhir dengan kekalahan pasukan pendukung keshogunan.
    1.2 Rumusan masalah
Pembangunan ekonomi Jepang yang banyak dilandasi oleh kebudayaan khas masyarakat negeri itu, tak bisa lepas dari peranan masa kekuasaan Tokugawa (1603 – 1867) yang justru dengan strateginya malah mengakibatkan gagalnya cikal bakal kapitalisme Jepang untuk tumbuh menjadi negara industrialis seperti yang telah dirintis oleh Eropa. Tetapi kemudian berlangsung Restorasi Meiji (1868 – 1912) yang melakukan koreksi total atas semua kebijakan era Tokugawa dan Jepang mulai berhasil menguasai perekonomian dunia. Untuk dapat mengetahui latar belakang kemajuan perekonomian Jepang
pada era Restorasi Meiji, dalam memudahkan arah sasaran yang ingin dikaji, maka permasalahan yang ingin penulis sampaikan dalam bentuk pertanyaan adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana pengaruh Restorasi Meiji terhadap perekonomian masyarakat Jepang?
2.      Apa yang melatar belakangi perekonomian sehingga Jepang tumbuh begitu pesat setelah runtuhnya pemerintahan Tokugawa?
   1.3 tujuan
Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan sebagaimana yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      untuk mengetahui secara jelas latar belakang kebangkitan perekonomian masyarakat Jepang pada zaman Meiji.
2.      untuk mengetahui kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada zaman Meiji
3.      untuk mengetahui nilai-nilai budaya \yang dianut bangsa Jepang sehingga menjadi negara yang maju















BAB II
PEMBAHASAN
Masa meiji (1867 – 1912) merupakan salah satu periode yang paling istimewa dalam sejarah Jepang. Di bawah pimpinan kaisar Meiji, Jepang bergerak maju sehingga hanya dalam beberapa dasawarsa mencapai pembentukan suatu bangsa modern yang memiliki perindustrian modern dan lembaga-lembaga politik modern.Pada tahun-tahun pertama pemerintahannya, kaisar Meiji memindahkan ibukota kekaisaran dari Kyoto ke Edo. Edo pun berganti nama baru menjadi Tokyo (ibu kota Timur). Diumumkanlah undang-undang dasar yang menetapkan sebuah kabinet dan badan-badan legistlatif. Golongan-golongan masyarakatselama masa Edo yang membuat masyarakat menjadi terbagi berdasarkan kasta pun dihapuskan. Kaisar Meiji membawa pencerahan dalam membimbing bangsanya melewati peralihan yang sangat mencuat. Lalu berakhir pada saat wafatnya kaisar Meiji pada tahun 1912. Zaman Meiji (明治時代 Meiji jidai), atau periode Meiji, menandakan 45 tahun berkuasanya Kaisar Meiji, berlangsung, menurut kalender Gregorian, dari 23 Oktober 1868 hingga 30 Juli 1912, sesudah zaman Keio (慶応時代 Keiou jidai) dan sebelum zaman Taisho (大正時代 Taishou jidai). Selama masa ini, Jepang memulai modernisasi secara besar-besaran dan menunjukkan kekuatannya pada dunia. Nama zaman ini berarti aturan pencerahan.
A.    Tokoh Penting
v  Komei tenno
Kaisar Jepang ke 121 dan bapak dari mutsuhito
v  Mutsuhito
Kaisar jepang ke 122 dan kaisar pada zaman meiji..
v  Sakamoto Ryoma
Politikus sekaligus pengusaha yang memimpin gerakan menggulingkan kekuasaan Keshogunan Tokugawa dalam periode Bakumatsu di Jepang. ia mendirikan  perusahaan ekspor-impor yang sekaligus organisasi politik (asosiasi ronin) bernama Kameyama Shachū/Kaientai. Sebagai tokoh pendiri Aliansi Satchō dan pengembalian kekuasaan kepada kaisar, ia aktif sebagai aktivis politik pada akhir zaman Edo.
v  Mathew perry
Seorang komodor Angkatan Laut Amerika Serikat yang berdinas sebagai komandan sejumlah kapal perang.

v  Saigō Takamori

 Samurai Domain Satsuma sekaligus perwira militer dan politikus Jepang salah seorang tiga pahlawan Restorasi Meiji yang menumbangkan Keshogunan Tokugawa.
v  Fukuzawa Yukichi
Bapak pendidikan yang hidup pada zaman meiji. Fukuzama merestorasi pendidikan dan pemerintahan.  
v  Itagaki Taisuke
v  Ōkubo Toshimichi
Seorang negarawan Jepang dan salah satu dari tiga bangsawan besar yang memimpin Restorasi Meiji. Ia dianggap sebagai salah satu pendiri utama Jepang modern.
v  Yamagata Aritomo
v  Tokugawa Yoshinobu
shogun ke-15 sekaligus shogun terakhir dari Keshogunan Tokugawa di Jepang. Ia adalah tokoh di balik gerakan melakukan pembaruan yang gagal dalam Keshogunan Tokugawa. Setelah mengundurkan diri pada akhir 1867, ia pensiun dan menghindar dari pandangan mata publik selama sisa hidupnya.
v  Ito Hirobumi
 Dia adalah seorang mahasiswa Yoshida shoin di Shoka Sonjuku dan kemudian bergabung dengan Sonno Joi. Dia juga merupakan Samurai dari Chōshū domain, Setelah Restorasi Meiji, Ito diangkat gubernur Prefektur Hyogo.
B.     Karakteristik
1)      Meninggalkan Politik Isolasi
 Ketika Kesyogunan Tokugawa memerintah, Jepang melaksanakan politik isolasi terhadap dunia luar (politik Sakoku). Artinya, Jepang menyatakan menutup diri bagi orang asing, agama asing dan pengaruh asing. Orang-orang jepang dilarang berpergian ke luar negeri. Orang-orang yang berasal dari luar Jepang diusir.
2)      Slogan sentimen anti-barat “ sonnò jòi”
Dua kekuatan besar yang mendorong runtuhnya Keshogunan Tokugawa adalah kalangan tozamadaimyo yang tidak puas dengan Keshogunan Tokugawa dan sentimen anti-Barat yang muncul setelah kedatangan Komodor Perry. Kalangan tozama daimyo tersisih dari kekuasaan pemerintahan setelah dikalahkan dalam Pertempuran Sekigahara tahun 1600. Sentimen anti-Barat diungkap dalam slogan politik "Sonnō jōi" ("dukung kaisar, usir orang barbar"). Slogan sentimen anti-barat “ sonnò jòi”. Sonnō jōi adalah sebuah falsafah politik dan gerakan sosial Jepang yang berasal dari Neo-Konfusianisme; Kalimat tersebut menjadi slogan politik pada 1850an dan 1860an dalam gerakan menentang Tokugawa bakufu, pada zaman Bakumatsu ("Akhir Bakufu"). Slogan Sonno Joi berkembang subur di dua tempat
masing-masing di daerah Satsuma di ujung Selatan Kyushu dan daerah Chosu di ujung Barat Honshu.
3)      Restorasi Meiji
 Pembaruan Meiji, adalah serangkaian kejadian yang berpuncak pada pengembalian kekuasaan di Jepang kepada Kaisar pada tahun 1868. Restorasi ini menyebabkan perubahan besar-besaran pada struktur politik dan sosial Jepang, dan berlanjut hingga zaman Edo (sering juga disebut Akhir Keshogunan Tokugawa) dan awal zaman MeijiTokugawa Yoshinobu "menyerahkan kekuasaan prerogatifnya kepada Kaisar". Sepuluh hari kemudian Yoshinobu mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala negara. Peristiwa ini merupakan titik awal "restorasi" kekuasaan.
4)      Westernisasi dan modernisasi
v  Westernisasi
proses di mana masyarakat berada di bawah atas mengadopsi budaya                    Barat dalam berbagai bidang seperti industriteknologihukumpolitikekonomigaya hidupgaya makanpakaianbahasaalfabetagamafilsafat, dan nilai-nilai. Karya sastra merupakan tanggapan pengarang terhadap dunia (realitas sosial) yang dihadapinya. Namun, sebagai sebuah karya yang memiliki keterkaitan dengan kehidupan sosial, tidak bisa dilupakan ba   hwa karya sastra merupakan hasil karya imajinatif ciptaan pengarang yang juga mengandung unsurrekaan (fiksi). Salah satunya adalah anime Samurai X karya sutradara KazuhiroFuruhashi yang memiliki latar cerita 10 tahun awal zaman Meiji (1878) dimanapada zaman tersebut banyak bentuk westernisasi yang telah masuk dan diterapkanoleh masyarakat Jepang. Hasil analisis yang dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa bentukwesternisasi yang banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pada masyarakat awal zaman Meiji yang tercermin dalam anime Samurai X karya sutradara Kazuhiro Furuhashi antara lain adalah penggunaan pakaian ala Barat,senjata api, arsitektur khas Barat, makanan dan minuman, koran, transportasi, danlukisan. Meskipun tidak semua masyarakat menyerap sepenuhnya bentuk-bentuk westernisasi yang ada, namun hampir setiap orang telah menerapkan unsur Barat dalam kehidupannya, meskipun hanya sebagian kecil saja.
v  Modernisasi
Sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan makmur. Setelah meletakkan dasar-dasar pembangunan, maka Kaisar Meiji mulai melakukan pembangunan secara besar-besaran. Pembangunan meliputi segala

bidang dan dilakukan dengan teknologi modern. Tujuan dari pembangunan ini adalah untuk mengejar ketinggalan dari Bangsa Barat. Rencana Pembangunan disusun sangat rapi dan dilaksanakan secara bertahap.
5)      Menghapus Feodalisme
Feodalisme di jepang telah ada di jepang sejak abad ke-7, keterlibatan kelompok prajurit dalam pengaturan pemerintah du mulai ketika berakhirnya perang Gempel di tahun 1185 antara klan Heiki dan klan Genji. Pasca perang Gempei merupakan era baru menuju masyarakat feodisme yang di pelopori oleh Minamoto Yoritomo dan klan Genji sebagai pihak pemenang , ia mendirikan pemerintahan Bakufu pada akhir abad ke-12 dimana kelas kesastria memiliki pemerintahan yang independent dan setara dengan otoritas politik  para aristokrat.
6)      Reformasi System Kehidupan Disegala Bidang
·   Bidang Ekonomi
  Reformasi ekonomi merupakan perubahan yang dilakukan untuk memperbaiki tatanan pengatur perekonomian di suatu kelompok masyarakat atau pun negara.
·   Bidang Politik
  Reformasi politik merupakan perubahan secara drastis yang dilakukan dalam tatanan politik suatu negara untuk memperbaiki kebobrokan susunan politik yang ada di dalamnya.
·   Bidang Hukum
  Reformasi hukum merupakan perubahan besar-besaran yang dilakukan pada bidang hukum yang dilaksanakan untuk memperbaiki sistem penegakan hukum di suatu negara.
·   Reformasi Pemerintahan
  Reformasi pemerintahan merupakan reformasi besar – besaran yang dilakukan pada sistem pemerintahan sebuah negara. Reformasi pemerintahan biasanya mencakup reformasi ekonomi, reformasi hukum, dan reformasi politik yang sudah berlaku di pemerintahan yang sebelumnya. Salah satu contoh reformasi pemerintahan adalah reformasi Negara Republik Indonesia yang terjadi pada Tahun 1998.
7)      Sino-japanese War (Perang Cina -Jepang I) 1894-1895
Timbulnya perang Jepang-Cina ini karena adanya pertikaian karena rusia juga mempuanyai kepentingan dalam politik ari panas yaitu mencari daerah yang bebas dari es. Rusia menganggap cina harus di hancurkan karena merampas kemerdekaan Korea. Bagi jepang Korea sangat penting dijadikan tempat pemindahan sebagian penduduk Jepang. Jepang juga mengincar Korea karena mengandung Banyak bahan mentah untuk industrinya dan sekaligus modal yang surplus. Bagi cina korea adalah daerah asalnya yang hars dipertahankan bagaimanapun caranya walaupun dengan cara berperang.
Mulai tahun 1894 M Jepang menaruh perhatian besar terhadap Korea, yang kemudian melibatkan Korea dalam melawan Cina. Faktor yang menyebabkan perang Cina-Jepang I adalah sbb:
1.      Sebab Umum
a.       Korea merupakan batu loncatan memasuki Manchuria dan Cina serta daratan Asia yang lain. Cina harus di hancurkan karena telah merampas kemerdekaan Korea dan merebut Korea dari Jepang.
b.      Korea dijadikan tempat pemindahan/penampungan sebagian penduduk Jepang yang telah padat.
c.       Korea kaya akan bahan mentah untuk industri sehingga Jepang tertarik untuk menguasaiinya.
2.      Sebab khusus
Rusia mulai ikut campur tangan, apabila kedua belah pihak tidak menarik pasukannya dari Korea maka Rusia akan tampil di depan dan ikut bertanggung jawab. Sementara itu pemerintahan Korea menginginkan pembaharuan dalam negerinya. Pembaharuan ini tidak akan tercapai jika Cina masih ada di Korea. Lalu Korea meminta bantuan Jepang untuk mengusir pasukan Cina dari Korea. Dengan demikian persengketaan Cina-Jepang semakin parah dan akhirnya meletuslah perang Cina-Jepang.
8)      The Russo-Japanese War (Perang Rusia - Jepang) 1904-1905
   Port Arthur, di Jazirah Liaodong di selatan Manchuria, telah diperkuat Rusia hingga menjadi sebuah pangkalan Angkatan Laut besar. Jepang membutuhkan kekuasaan laut untuk berperang di daratan Asia, karena itu tujuan militer pertama mereka adalah menetralkan armada Rusia di Port Arthur. Pada 8 Februari malam, armada Jepang di bawah pimpinan Admiral Heihachiro Togo memulai peperangan dengan sebuah serangan torpedo mendadak pada kapal-kapal Rusia

di Port Arthur, sehingga membuat dua kapal perang Rusia rusak parah. Serangan-serangan itu berkembang menjadi Pertempuran Port Arthur esok paginya. Serangkaian pertempuran laut yang tidak memberikan hasil yang menentukan pun terjadi. Pada kesempatan itu, Jepang tidak berhasil menyerang Rusia dengan menggunakan meriam-meriam darat dari pelabuhan, dan armada Rusia menolak untuk meninggalkan pelabuhan itu dan pergi ke laut terbuka, khususnya setelah kematian Admiral Stepan Osipovich Makarov pada 13 April. Pertempuran-pertempuran ini memberikan perlindungan bagi sebuah pasukan Jepang untuk mendarat dekat Incheon di Korea, dan dari sana mereka menduduki Seoul dan berikutnya seluruh Korea. Pada akhir April, tentara Jepang di bawah Kuroki Itei bersiap-siap menyeberangi sungai Yalu ke Manchuria yang saat itu diduduki Rusia.
Sebagai jawaban terhadap strategi Jepang yang memberikan kemenangan cepat untuk menguasai Manchuria, Rusia melakukan tindakan-tindakan penghalang untuk memperoleh cukup waktu untuk menunggu tibanya pasukan-pasukan tambahan yang datang melalui jalan kereta api Trans-Siberia yang panjang. Pada 1 Mei, pecahlah Pertempuran Sungai Yalu. Dalam pertempuran ini pasukan-pasukan Jepang menyerang sebuah posisi Rusia setelah mereka menyeberangi sungai itu tanpa menghadapi perlawanan. Ini adalah sebuah pertempuran besar pertama dari perang ini di daratan. Pasukan-pasukan Jepang bergerak maju dan mendarat di beberapa titik di pantai Manchuria, serta melakukan sejumlah pertempuran hingga memukul balik pasukan-pasukan Rusia ke Port Arthur. Pertempuran-pertempuran ini, termasuk Pertempuran Nanshan pada 25 Mei, ditandai oleh kekalahan besar Jepang dalam penyerangan kepada sejumlah posisi kuat Rusia, tetapi tentara Rusia tetap bersikap pasif dan tidak melakukan serangan balasan.
   Di laut, perang ini sama brutalnya. Setelah penyerangan pada 8 Februari terhadap Port Arthur, pasukan Jepang berusaha mencegah pasukan Rusia menggunakan pelabuhan itu
C.     Kebijakan Masyarakat
1)      Politik
Memindahkan ibu kota Jepang dari Kyoto ke Edo yang kemudian di ganti nama dengan Tokyo. Langkah selanjutnya dalam politik dan pemerintahan di Jepang adalah :
a)      Diciptakan bendera kebangsaan Jepang Hinomaru beserta lag kebangsaan Kimigayo
b)      Shintoisme di jadikan sebagai agama nasional
c)      Disusunnya undang-undang dasar sebagai konstitusi Jepang
d)     Dibentuknya parlemen dan kabinet
e)      Tenno menjadi kepala negara yang bersifat dewa abadi
f)       Penghapusan sistem feodalisme yang berkembang yang di laksanakan pada masa shogun Tokuugawa
g)      Terjadinya penghapusan Daimnya dan jabatan shogun dan samurai dibubarkan.
2)         Industri
a)      Menerapkan sistem moneter dan pajak yang memungkikan untuk berkembangnya kaum pemodal atau kapitalis.
b)      Memodernisasi mesi n-mesin yang dibutuhkan oleh perusahaan.
c)      Industri Jepang semakin berkembang dan pesat.
d)     Jepang memfokuskan pada industri teh dan sutera
3)         Militer
Pada tahun 1873, dibentuk kesatuan tentara Jepang. Angkatan perang dibangun secara modern dengan peralatan – peralatan yang dibeli dari negara - negara Eropa. Selanjutnya Jepang mempelajari pembuatan alat perang tersebut dan memproduksi sendiri. Susunan angkatan darat dipegang oleh keluarga Chosyu dan dibuat mencontoh angkatan darat negara Jerman sedangkan angkatan laut dipegang keluarga Satyusuma dibentuk dengan mencontoh angkatan laut negara Inggris. Disisi lain, warga negara yang sudah berusia 20 tahun diwajibkan untuk mengikuti wajib militer dan selanjutnya ditempatkan di daerah perbatasan yang berbahaya. Dengan diberlakukannya modernisasi militer di Jepang, ditumbuhkan kembali semangat Busyido dalam kemiliteran Jepang. Ajaran Busyido memiliki makna menginsyafi kedudukan masing – masing dalam kehidupan, mempertinggi derajat dan kecakapan diri, melatih dirinya lahir dan batin untuk menyempurnakan kecakapan dalam ketentaraan, memegang teguh disiplin, menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan tanah air sampai titik darah yang terakhir. Mati memperjuangkan Tenno adalah mati dalam sebuah kesempurnaan dan termulia. Dalam pengorganisasian angkatan perang, pemerintah Jepang membentuk Departemen Pertahanan (Gunbatsu). Departemen ini tidak bertanggung jawab atas parlemen, namun kepada Tenno. Dalam perkembangannya, badan ini berkembang pesat hingga menjadi suatu badan yang memiliki pengaruh cukup besar. Jepang memiliki angkatan pertahanan yang kuat karena setengah dari anggaran belanja negara dipergunakan untuk kebutuhan militer. Akibat dari adanya modernisasi ini adalah secara otomatis golongan Samurai dihapuskan dan hal ini kemudian menyebabkan adanya pemberontakan Satsuma. Pemberontakan Satsuma (Seinan Senso, Perang Barat Daya) merupakan pemberontakan klan Samurai Satsuma yang berlangsung pada 11 bulan awal era pemerintahan Meiji yang dimulai pada tahun 1877 dan dipimpin oleh Saigo Takamori terhadap tentara kekaisaran Meiji. Perang saudara ini merupakan perang terakhir dan terbesar dalam sejarah Jepang. Perang ini terjadi di Kyusu, tepatnya di Prefektur Kumamoto, Prefektur Miyazaki, Prefektur Oita dan Prefektur Kagoshima.
 
 Latar belakang pemberontakan Satsuma adalah adanya perubahan sistem dalam  telah mengikis kekuasaan Samurai dan menghancurkan sistem tradisional yang sebelumnya berlaku.
Penghapusan Pedang Haito-rei yang melarang para Samurai untuk membawa katana merupakan salah satu faktor munculnya pemberontakan ini. Pertempuran antara para Samurai dan pemerintah berlangsung selama enam minggu dan terakhir Saigo Takamori hanya memiliki sisa 300 – 400 prajurit. Ketika pertempuran terakhir yaitu pertempuran Shroyama, Saigo mengalami luka berat. Saat – saat genting ketika Saigo akan ditangkap, ia melakukan Seppuku pada tanggal 24 September 1877. Perang ini menghabiskan banyak dana pemerintah Jepang, sekaligus menjadi akhir dari Samurai Jepang. Sepuluh tahun kemudian, Kekaisaran Jepang meminta maaf akan kematian Saigo Takamori sekaligus memberikan gelar Samurai terakhir.
4)   Pemerintahan
Tenno sebagai kepala negara memiiki sifat dewa menurut ajaran Sinto. Dihapuskannya sistem feodal yang sebelumnya berlaku. Setiap wilayah daimyo diangkat seorang wakil pemerintah pusat. Daimyo dijadikan pegawai negeri dan ditempatkan di ibu kota sehingga memudahkan dalam pengawasan. Tanah yang mereka kuasai diserahkan kepada Tenno. Pada tanggal 11 Februari 1890, disahkan Undang – Undang dasar Negeri Jepang oleh Tenno. Berikutnya dilakukan penyusunan Dewan perwakilan Rakyat yang terdiri atas dua bagian, diantaranya :
·         Majelis Tinggi dimana anggotanya di tunjuk sebagao Tenno seumur hidup
·   Majelis Rendah dimana anggotanya di pilih oleh orang-orang yang membayar pajak tanah sebesar jumlah tertentu.
Selanjutnya dibentuk kabinet yang bertanggung jawab atas raja, artinya walaupun kabinet tidak di setujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, kabnet tersebut tidak perlu dibubarkan selama raja Jepang masih berkehendak. Untuk menyesuaikan zaman maka di susunlah peraturan yang berasal dari hukum Perancis dan Jerman.
5)      Pendidikan
Restorasi Meiji juga mempengaruhi dunia pendidikan di Jepang. Pada tahun 1871 dibentuk Departemen Pengajaran dengan mengubah pengajaran tradisional ke pengajaran modern layaknya pengajaran di Eropa Barat. Dalam sistem ini diberlakukan pendidikan wajib bagi anak – anak usia 6 tahun dan hal ini berlaku pada semua penduduk. Untuk setiap 600 penduduk didirikan 1 sekolah rendah. Jepang membagi 8 wilayah pendidikan, setiap daerah diberi 32 sekolah menengah dan 1 perguruan tinggi.
   Salah satu hal yang dianggap penting adalah pengiriman pelajar ke Eropa untuk menyempurnakan ilmu yang dipelajari. Mereka ditugaskan untuk belajar ilmu teknik, kedokteran, ekonomi dan lain – lain. Setelah kembali ke negaranya, mereka dituntut untuk aktif dalam pembangunan dan modernisasi negara. Hasilnya, dalam 50 tahun Jepang sudah menjadi negara yang modern.
D.    Peristiwa Pnting 
® Pada tanggal 31 Maret tahun 1854, tibalah Komodor Matthew C. Perry dengan "Kapal Hitam"-nya di Jepang. Perry menaiki kapal bertenaga mesin super jumbo yang dilengakapi persenjataan dan teknologi yang jauh lebih superior, sebagai hasil Revolusi Industri, dibandingkan milik Jepang .
® Tanggal 3 Februari 1867, Mutsuhito yang baru berusia 15 tahun meneruskan kekuasaan ayahnya, Kaisar Komei dan zaman baru Meiji, yang berarti ‘aturan pencerahan’, diumumkan. Restorasi Meiji pada tahun 1868 mengakhiri 265 tahun berdirinya Keshogunan Tokugawa yang feodalistis.
® pada tahun 1868 (tahun 4 zaman Keio), sebuah pernyataan umum mengenai visi dan misi pemerintahan Meiji untuk meningkatkan moralitas dan memperoleh dukungan finansial demi terbentuknya pemerintahan baru dalam bentuk sumpah kepada dewa. Isinya terdiri dari:
1. Pembentukan dewan-dewan legislatif;
2. Pelibatan semua golongan masyarakat dalam mengadakan hubungan antarnegara;
3. Penarikan kembali aturan perpajakan dan pembatasan kelas dalam pekerjaan;
4. Penggantian ‘tradisi setan’ dengan ‘hukum alam’; dan
5. Pengiriman utusan ke Eropa dan Amerika untuk mempelajari ilmu Barat dan memperkuat fondasi hukum pemerintahan Meiji.
® 8 April 1868 Kaisar Meiji mengeluarkan Proklamasi
®   Pada tahun 1869 (Meiji II) memerintahkan kepada para daimyo agar tanah wilayah  han   dan rakyat yang tinggal di wilayah tersebut dikembalikan dari daimyo ke kaisar
® Hanseki Hokan
® Haihan chiken
   Undang-undang yang dikeluarkan pada tahun 1871 oleh Kekaisaran Jepang di bawah Pemerintahan Meiji yang baru berdiri, dengan tujuan untuk menghapuskan sistem domain feodal tradisional (sistem han) dan menggantikannya dengan kewenangan pemerintah pusat (sistem prefektur). Proses ini menandai puncak dari Restorasi Meiji, yaitu bahwa semua daimyo (tuan tanah feodal) diminta untuk mengembalikan otoritas mereka kepada Kaisar. Proses penghapusan ini dilakukan dalam beberapa tahap.
®    Pada tahun 1871 (Meiji IV) yang memutuskan untuk menghapus sistem han, membagi seluruh negeri menjadi sistem ken, serta dikirimkan pegawai pemerintahan langsung dari pusat, yang disebut pula haihanchiken.
®    Pada tahun 1872 Sistem Persekolahan Baru dan Jalur Kereta Api Shimbashi –Tokyo  Dibuka
®                Pada tahun 1873 Chiso Kaisei (Reformasi Sistem Pajak)
®                Pada tahun 1877 Perang Seinan
®                Pada tahun 1889 Konstitusi Meiji Seluruh Jalur Kereta Tokaido Dibuka
®                Pada tahun 1894 Mutsu Munemitsu (Hak Ekstrateritorialitas)
®                Paa tahun 1894 Perang Jepang- Sino (Shin)
®                Pada tahun 1895 Perjanjian Shimonoseki
®                Pada tahun 1904 perang Rusia
®                Pada tahun 1905 Perjanjian Portsmouth
®       Menciptakan bendera kebangsaan “Hinomaru” dan lagu kebangsaan “ kimigayo
®       Agama Shinto kemudian diresmikan sebagai agama negara
   Reformasi pertama adalah pengumuman Lima Pasal Dekrit yang merupakan rencana politik pemerintahan baru pada tahun 1868 (tahun 4 zaman Keio), sebuah pernyataan umum mengenai visi dan misi pemerintahan Meiji untuk meningkatkan moralitas dan memperoleh dukungan finansial demi terbentuknya pemerintahan baru dalam bentuk sumpah kepada dewa. Isinya terdiri dari:
1. Pembentukan dewan-dewan legislatif;
2. Pelibatan semua golongan masyarakat dalam mengadakan hubungan antarnegara;
3. Penarikan kembali aturan perpajakan dan pembatasan kelas dalam pekerjaan;
4. Penggantian ‘tradisi setan’ dengan ‘hukum alam’; dan
5. Pengiriman utusan ke Eropa dan Amerika untuk mempelajari ilmu Barat dan memperkuat fondasi hukum pemerintahan Meiji.
F. Kebudayaan
Modernisasi di bidang kebudayaan terus dilakukan. Pada tahun 1872 (Meiji V), pemerintah menetapkan sistem pendidikan di mana masyarakat yang memiliki pekerjaan dan status macam apapun dapan mengikuti pendidikan. Selain itu, pemerintah Meiji pun mengirimkan banyak mahasiswa ke negara-negara Eropa dan Amerika dan mengundang banyak ahli teknik dari negara-negara Barat. Kebudayan Barat yang maju pun diadopsi oleh pemerintah.
Sejarah kabuki pada zaman meiji pun tetap populer dan tak tergoyahkan. Tapi sering menerima kritik, diantarana kalangan intelektual menganggap isi cerita kabuki tidak sesuai untuk dipertunjukan di negara orang beradab. Kalangan di dalam dan di luar kabuki juga menuntut pembaruan di dalam kabuki, sehungga mau tidak mau dunia showbiz kabuki harus diubah sesuai tuntutan zaman. Kritik terhadap kabuki mengatakan banyak unsur dalam kabuki yang sebenarnya tidak pantas di masukan ke dalam drama kabuki, misalnya: alur cerita yang tidak masuk akal , tema cerita yang kuno atau berbau feodal, dan kritik panggung yang sekedar untuk membuat penonton takjub, seperti adegan qktor bisa terbang atau berganti kostum dalam sekejap. Pemerintah eiji bercita-cita menciptakan teater yang patas dan bisa dinikmati kalangan menengah dan kalangan atas suatu masyarakat yang bermoral.


Salah satu hasil pembaruan kabuki adalah dibukanya gedung Kabuki-sa sbagai tempat panciptaan kabuki. Selain itu, pembaruan juga melahirkan genre baru teater kabuki yang disebut Shimpa.
b. Sastra
jepang pun memodernisasi budang kesusastraan, dimulai dari tulisan shobochi shoyo berjudul Shosetsu Shinzui pada tahun 1885. Salah satu penulis novel yang terkenal saat itu adalah Futabatei Shimei yang menjadi pelopor novel modern. Salah satu novel modern adalah Ukigumo.
Karya baru di idang puisi seperti Waka dan Haiku pun lahir. Masau Kashiki mengeluarkan majalah bernama Hototokisu yang melukiskan karya-karya Haiju dan Tanka. Yosano Aiko dalam majalah Myojo menerbitkan Tanka yang bernafaskan romantisme dan karya dengan imajinasi sastra. Karya sastra Shimasuki yang berjudul hakai merupakan puncak karya satra yang menggambarkan pergolakan batin seorang manusia khususnya duna remaja dan penderitaan yang dialaminya.


















Kesimpulan
1. Pemerintahan baru menetapkan sistem sentrarisasi dengan Gokajou no Goseimon dan Hanseki Hokan. Setelah itu, Pemerintah pusat melaksanakan Haihan Chiken dan mengirim gubernur dari pusat supaya Daimyo tidak campur tangan dalam urusan politik.
2. Perintah wajib militer dikeluarkan untuk Fukoku Kyohei (Negara kaya dan Militer Kuat) Pabrik teladan milik negara dibangun untuk Shokusan Kogyo (Mendorong Industri Baru) di berbagai daerah.
3. Mantan kaum Bushi (Sizoku) yang merasa ketidakpuasan terhadap pemerintah, melakukan pemberontakan. Perang Seinan adalah pemberontakan yang skala terbesar.
4. Pada tahun 1874, Itagaki Taisuke mengajukan petisi untuk menuntut agar diselenggarakan parlemen dan gerakan kebebasan dan hak-hak sipil menyebar ke seluruh Jepang Dengan gerakan ini, perhatian terhadap politik dapat meningkat. Konstitusi Meiji yang dibuat dengan mengadopsi konstitusi Jerman yang pantas untuk membentuk negara yang di tengahnya ada Kaisar diundangkan.
5. Sidang Parlemen Kekaisaran dibuka. Menggunakan sistem parlemen dua kamar (bikameral), yaitu Kizoku-In yang terdiri dari anggota yang dilantik oleh Kaisar dan majelis rendah yang terdiri dari anggota parlemen yang dipilih melalui pemilihan umum.






















Daftar Pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar