MAKALAH IBUNKA RIKAI
( ZAMAN MEIJI )
Dosen Pembimbing: Maulluddul
Haq,S.Hum, M.Arts
Disusun Oleh:
Dharmala Febrianti
Mayang Gita Tamara
Ridho Oktora
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
KATA
PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Alat
Musik Tradisional Jepang”. Untaian sholawat dan salam tidak lupa dituturkan
kepada junjungan kita, Baginda Nabi Muhammad SAW. Penulis membuat makalah ini
bertujuan untuk menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan oleh dosen.
Dalam
penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu
terselesaikannya makalah ini tentunya bukan semata-mata karena kemampuan penulis. Namun, karena
adanya pihak dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Penulis
juga tidak lupa meminta maaf jika ada kesalahan atau kekurangan dalam
penyusunan makalah ini dikarenakan manusia adalah tempatnya salah dan
kesempurnaan hanyalah milik ALLAH SWT, untuk itu penulis meminta kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.
Padang, 16
November 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses terbentuknya
zaman Meiji diawali dengan sebuah gerakan pembaruan yang dikenal dengan
Restorasi Meiji (Meiji Ishin).
Restorasi Meiji berlangsung dari tahun 1866 M sampai 1869 M (dari akhir zaman
Edo sampai awal zaman Meiji). Restorasi ini timbul akibat dibukanya Jepang
kepada kapal-kapal dari barat yang dipimpin oleh perwira Angkatan Laut Amerika
Serikat, Matthew Perry. Pembentukan aliansi Sacchō (Satsuma-Chōshū) pada tahun 1866 M yang dicetuskan
oleh Sakamoto Ryōma adalah titik awal restorasi Meiji. hingga keshogunan kehilangan kendali atas
Jepang, dan shogun tokugawa yoshinobu mengembalikan kekuasaan kepada kaisar pada tahun 1867. Pada tahun berikutnya (1868), kaisar meiji naik tahta dan memulai era modernisasi yang disebut zaman meiji.Tujuannya adalah melawan keshōgunan
Tokugawa dan mengembalikan kekuasaan pada kaisar.
Keshogunan Tokugawa resmi berakhir pada tanggal 9 November 1867, ketika
Shogun Tokugawa ke-15, Tokugawa Yoshinobu “memberikan kekuasaannya ke
Kaisar” dan 10 hari kemudian mundur dari jabatannya. Titik ini adalah awal
“Restorasi” kekuasaan imperial. Walau begitu, Yoshinobu masih tetap memiliki
kekuasaan yang signifikan.
Tokugawa Yoshinobu, Shogun terakhir, dengan seragam militer Perancis (1867)
Tokugawa Yoshinobu, Shogun terakhir, dengan seragam militer Perancis (1867)
Kemudian pada Januari
1868, dimulailah Perang Boshin (Perang Tahun Naga), yang diawali
Pertempuran Toba Fushimi, dimana tentara yang dipimpin Choshu dan Satsuma
mengalahkan tentara mantan shogun, dan membuat Kaisar mencopot seluruh
kekuasaan yang dimiliki Yoshinobu. Sejumlah anggota keshogunan melarikan diri
ke Hokkaido dan mencoba membuat negara baru (Republik Ezo).
pertempuran sekigahara tahun 1600. Sentimen
anti-Barat diungkap dalam slogan politik "sonnȏ jȏi" ("dukung kaisar, usir orang barbar").
Titik akhir Bakumatsu adalah perang
boshin dan pertempuran toba-fushimi
yang berakhir dengan kekalahan pasukan pendukung keshogunan.
1.2 Rumusan masalah
Pembangunan ekonomi Jepang yang banyak dilandasi oleh kebudayaan khas
masyarakat negeri itu, tak bisa lepas dari peranan masa kekuasaan Tokugawa
(1603 – 1867) yang justru dengan strateginya malah mengakibatkan gagalnya cikal
bakal kapitalisme Jepang untuk tumbuh menjadi negara industrialis seperti yang telah dirintis oleh
Eropa. Tetapi kemudian berlangsung Restorasi Meiji (1868 –
1912) yang melakukan koreksi total atas semua kebijakan era Tokugawa dan Jepang mulai berhasil menguasai perekonomian
dunia. Untuk dapat mengetahui latar belakang kemajuan perekonomian Jepang
pada era Restorasi Meiji, dalam memudahkan arah sasaran yang ingin
dikaji, maka permasalahan yang ingin penulis sampaikan
dalam bentuk pertanyaan adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana
pengaruh Restorasi Meiji terhadap perekonomian masyarakat Jepang?
2.
Apa yang
melatar belakangi perekonomian sehingga Jepang tumbuh begitu pesat setelah
runtuhnya pemerintahan Tokugawa?
1.3 tujuan
Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan sebagaimana yang
telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
untuk
mengetahui secara jelas latar belakang kebangkitan perekonomian masyarakat
Jepang pada zaman Meiji.
2.
untuk
mengetahui kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada zaman Meiji
3.
untuk
mengetahui nilai-nilai budaya \yang
dianut bangsa Jepang sehingga menjadi negara yang maju
BAB II
PEMBAHASAN
Masa meiji (1867 – 1912) merupakan salah satu periode
yang paling istimewa dalam sejarah Jepang. Di bawah pimpinan
kaisar Meiji, Jepang bergerak maju sehingga hanya dalam beberapa
dasawarsa mencapai pembentukan suatu bangsa modern yang memiliki perindustrian
modern dan lembaga-lembaga politik modern.Pada tahun-tahun pertama
pemerintahannya, kaisar Meiji memindahkan ibukota kekaisaran dari Kyoto
ke Edo. Edo pun berganti nama baru menjadi Tokyo (ibu kota Timur).
Diumumkanlah undang-undang dasar yang menetapkan sebuah kabinet dan badan-badan
legistlatif. Golongan-golongan masyarakatselama masa Edo yang membuat
masyarakat menjadi terbagi berdasarkan kasta pun dihapuskan. Kaisar Meiji
membawa pencerahan dalam membimbing bangsanya melewati peralihan yang sangat
mencuat. Lalu berakhir pada saat wafatnya kaisar Meiji pada tahun 1912. Zaman
Meiji (明治時代 Meiji jidai), atau periode Meiji, menandakan 45 tahun
berkuasanya Kaisar Meiji, berlangsung, menurut kalender Gregorian, dari 23 Oktober
1868 hingga 30 Juli 1912, sesudah zaman Keio (慶応時代 Keiou jidai) dan
sebelum zaman Taisho (大正時代 Taishou jidai). Selama masa ini, Jepang memulai modernisasi
secara besar-besaran dan menunjukkan kekuatannya pada dunia. Nama zaman ini
berarti aturan pencerahan.
A.
Tokoh
Penting
v Komei tenno
Kaisar Jepang ke 121 dan bapak dari mutsuhito
v Mutsuhito
Kaisar
jepang ke 122 dan kaisar pada zaman meiji..
v Sakamoto Ryoma
Politikus sekaligus pengusaha yang memimpin gerakan menggulingkan kekuasaan Keshogunan Tokugawa dalam periode Bakumatsu di Jepang. ia mendirikan perusahaan
ekspor-impor yang sekaligus organisasi politik (asosiasi ronin) bernama Kameyama Shachū/Kaientai. Sebagai tokoh pendiri Aliansi
Satchō dan
pengembalian kekuasaan kepada kaisar, ia aktif sebagai aktivis
politik pada
akhir zaman Edo.
v Mathew perry
v Saigō Takamori
Samurai Domain Satsuma sekaligus
perwira militer dan politikus Jepang salah
seorang tiga pahlawan Restorasi Meiji yang menumbangkan Keshogunan Tokugawa.
v Fukuzawa Yukichi
Bapak pendidikan yang hidup pada zaman meiji. Fukuzama
merestorasi pendidikan dan pemerintahan.
v Itagaki
Taisuke
v Ōkubo Toshimichi
Seorang negarawan Jepang dan salah satu dari tiga bangsawan
besar yang memimpin Restorasi Meiji. Ia
dianggap sebagai salah satu pendiri utama Jepang modern.
v Yamagata Aritomo
v Tokugawa Yoshinobu
shogun ke-15
sekaligus shogun terakhir dari Keshogunan Tokugawa di Jepang. Ia adalah tokoh
di balik gerakan melakukan pembaruan yang gagal dalam Keshogunan Tokugawa.
Setelah mengundurkan diri pada akhir 1867, ia pensiun dan menghindar dari
pandangan mata publik selama sisa hidupnya.
v Ito Hirobumi
Dia adalah seorang mahasiswa Yoshida shoin di Shoka Sonjuku dan kemudian bergabung dengan Sonno Joi. Dia juga merupakan Samurai dari Chōshū domain, Setelah Restorasi Meiji, Ito diangkat
gubernur Prefektur Hyogo.
B.
Karakteristik
1)
Meninggalkan
Politik Isolasi
Ketika
Kesyogunan Tokugawa memerintah, Jepang melaksanakan politik isolasi terhadap
dunia luar (politik Sakoku).
Artinya, Jepang menyatakan menutup diri bagi orang asing, agama asing dan
pengaruh asing. Orang-orang jepang dilarang berpergian ke luar negeri.
Orang-orang yang berasal dari luar Jepang diusir.
2)
Slogan sentimen anti-barat “ sonnò jòi”
Dua kekuatan
besar yang mendorong runtuhnya Keshogunan Tokugawa adalah kalangan tozamadaimyo yang
tidak puas dengan Keshogunan Tokugawa dan sentimen anti-Barat yang muncul
setelah kedatangan Komodor Perry. Kalangan tozama daimyo tersisih dari
kekuasaan pemerintahan setelah dikalahkan dalam Pertempuran
Sekigahara tahun 1600. Sentimen
anti-Barat diungkap dalam slogan politik "Sonnō jōi"
("dukung kaisar, usir orang barbar"). Slogan sentimen anti-barat “ sonnò jòi”. Sonnō jōi adalah sebuah falsafah politik dan gerakan
sosial Jepang yang
berasal dari Neo-Konfusianisme; Kalimat tersebut menjadi slogan politik pada
1850an dan 1860an dalam gerakan menentang Tokugawa
bakufu, pada zaman Bakumatsu ("Akhir Bakufu"). Slogan Sonno Joi
berkembang subur di dua tempat
3)
Restorasi
Meiji
Pembaruan Meiji,
adalah serangkaian kejadian yang berpuncak pada pengembalian kekuasaan di Jepang kepada
Kaisar pada tahun 1868. Restorasi ini menyebabkan perubahan besar-besaran pada
struktur politik dan sosial Jepang, dan berlanjut hingga zaman Edo (sering
juga disebut Akhir
Keshogunan Tokugawa) dan awal zaman Meiji. Tokugawa Yoshinobu "menyerahkan kekuasaan prerogatifnya kepada
Kaisar". Sepuluh hari kemudian Yoshinobu mengundurkan diri dari jabatannya
sebagai kepala negara. Peristiwa ini merupakan titik awal "restorasi"
kekuasaan.
4) Westernisasi
dan modernisasi
v Westernisasi
proses di
mana masyarakat berada di bawah atas mengadopsi budaya Barat dalam
berbagai bidang seperti industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya hidup, gaya
makan, pakaian, bahasa, alfabet, agama, filsafat,
dan nilai-nilai. Karya sastra merupakan tanggapan
pengarang terhadap dunia (realitas sosial) yang
dihadapinya. Namun, sebagai sebuah karya yang memiliki keterkaitan dengan kehidupan sosial, tidak bisa dilupakan ba hwa
karya sastra merupakan hasil karya imajinatif ciptaan pengarang
yang juga mengandung unsurrekaan (fiksi). Salah satunya adalah anime Samurai X
karya sutradara KazuhiroFuruhashi yang memiliki latar cerita 10 tahun awal
zaman Meiji (1878) dimanapada zaman tersebut banyak bentuk westernisasi yang
telah masuk dan diterapkanoleh masyarakat Jepang. Hasil analisis yang dilakukan
oleh penulis menunjukkan bahwa bentukwesternisasi yang banyak diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari pada masyarakat awal zaman Meiji yang
tercermin dalam anime Samurai X karya sutradara
Kazuhiro Furuhashi antara lain adalah penggunaan pakaian ala Barat,senjata api,
arsitektur khas Barat, makanan dan minuman, koran, transportasi, danlukisan. Meskipun tidak semua
masyarakat menyerap sepenuhnya bentuk-bentuk westernisasi yang ada, namun hampir setiap orang telah menerapkan
unsur Barat dalam kehidupannya, meskipun hanya sebagian kecil saja.
v Modernisasi
Sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang
berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan
masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan makmur. Setelah meletakkan dasar-dasar pembangunan, maka Kaisar Meiji mulai
melakukan pembangunan secara besar-besaran. Pembangunan meliputi segala
bidang dan dilakukan dengan
teknologi modern. Tujuan dari pembangunan ini adalah untuk mengejar ketinggalan
dari Bangsa Barat. Rencana Pembangunan disusun sangat rapi dan dilaksanakan
secara bertahap.
5)
Menghapus
Feodalisme
Feodalisme
di jepang telah ada di jepang sejak abad ke-7, keterlibatan kelompok prajurit
dalam pengaturan pemerintah du mulai ketika berakhirnya perang Gempel di tahun
1185 antara klan Heiki dan klan Genji. Pasca perang Gempei merupakan era baru
menuju masyarakat feodisme yang di pelopori oleh Minamoto Yoritomo dan klan
Genji sebagai pihak pemenang , ia mendirikan pemerintahan Bakufu pada akhir
abad ke-12 dimana kelas kesastria memiliki pemerintahan yang independent dan
setara dengan otoritas politik para aristokrat.
6) Reformasi System Kehidupan Disegala Bidang
·
Bidang Ekonomi
Reformasi ekonomi merupakan
perubahan yang dilakukan untuk memperbaiki tatanan pengatur perekonomian di
suatu kelompok masyarakat atau pun negara.
·
Bidang Politik
Reformasi politik merupakan perubahan secara
drastis yang dilakukan dalam tatanan politik suatu negara untuk memperbaiki
kebobrokan susunan politik yang ada di dalamnya.
·
Bidang Hukum
Reformasi hukum merupakan
perubahan besar-besaran
yang dilakukan pada bidang hukum yang dilaksanakan untuk memperbaiki sistem
penegakan hukum di suatu negara.
·
Reformasi Pemerintahan
Reformasi pemerintahan merupakan
reformasi besar – besaran yang dilakukan pada sistem pemerintahan sebuah
negara. Reformasi pemerintahan biasanya mencakup reformasi ekonomi, reformasi
hukum, dan reformasi politik yang sudah berlaku di pemerintahan yang
sebelumnya. Salah satu contoh reformasi pemerintahan adalah reformasi Negara
Republik Indonesia yang terjadi pada Tahun 1998.
7)
Sino-japanese War (Perang Cina -Jepang I) 1894-1895
Timbulnya perang Jepang-Cina ini karena adanya pertikaian
karena rusia juga mempuanyai kepentingan dalam politik ari panas yaitu mencari
daerah yang bebas dari es. Rusia menganggap cina harus di hancurkan karena
merampas kemerdekaan Korea. Bagi jepang Korea sangat penting dijadikan tempat
pemindahan sebagian penduduk Jepang. Jepang juga mengincar Korea karena
mengandung Banyak bahan mentah untuk industrinya dan sekaligus modal yang
surplus. Bagi cina korea adalah daerah asalnya yang hars dipertahankan
bagaimanapun caranya walaupun dengan cara berperang.
Mulai tahun 1894 M Jepang menaruh perhatian besar
terhadap Korea, yang kemudian melibatkan Korea dalam melawan Cina. Faktor yang
menyebabkan perang Cina-Jepang I adalah sbb:
1.
Sebab Umum
a.
Korea merupakan batu loncatan memasuki Manchuria dan Cina
serta daratan Asia yang lain. Cina harus di hancurkan karena telah merampas
kemerdekaan Korea dan merebut Korea dari Jepang.
b.
Korea dijadikan tempat pemindahan/penampungan sebagian
penduduk Jepang yang telah padat.
c.
Korea kaya akan bahan mentah untuk industri sehingga
Jepang tertarik untuk menguasaiinya.
2.
Sebab khusus
Rusia mulai ikut campur tangan, apabila kedua belah pihak
tidak menarik pasukannya dari Korea maka Rusia akan tampil di depan dan ikut
bertanggung jawab. Sementara itu pemerintahan Korea menginginkan pembaharuan
dalam negerinya. Pembaharuan ini tidak akan tercapai jika Cina masih ada di
Korea. Lalu Korea meminta bantuan Jepang untuk mengusir pasukan Cina dari
Korea. Dengan demikian persengketaan Cina-Jepang semakin parah dan akhirnya
meletuslah perang Cina-Jepang.
8) The Russo-Japanese War (Perang Rusia - Jepang) 1904-1905
Port Arthur, di Jazirah Liaodong di
selatan Manchuria, telah diperkuat Rusia hingga menjadi sebuah pangkalan
Angkatan Laut besar. Jepang membutuhkan kekuasaan laut untuk berperang di
daratan Asia, karena itu tujuan militer pertama mereka adalah menetralkan
armada Rusia di Port Arthur. Pada 8 Februari malam,
armada Jepang di bawah pimpinan Admiral Heihachiro Togo memulai
peperangan dengan sebuah serangan torpedo mendadak
pada kapal-kapal Rusia
di Port Arthur, sehingga membuat dua kapal perang Rusia rusak
parah. Serangan-serangan itu berkembang menjadi Pertempuran Port Arthur esok paginya.
Serangkaian pertempuran laut yang tidak memberikan hasil yang menentukan pun
terjadi. Pada kesempatan itu, Jepang tidak berhasil menyerang Rusia dengan
menggunakan meriam-meriam darat dari pelabuhan, dan armada Rusia menolak untuk
meninggalkan pelabuhan itu dan pergi ke laut terbuka, khususnya setelah
kematian Admiral Stepan Osipovich
Makarov pada 13 April. Pertempuran-pertempuran ini memberikan
perlindungan bagi sebuah pasukan Jepang untuk mendarat dekat Incheon di
Korea, dan dari sana mereka menduduki Seoul dan
berikutnya seluruh Korea. Pada akhir April, tentara Jepang di bawah Kuroki Itei bersiap-siap
menyeberangi sungai Yalu ke Manchuria yang saat itu
diduduki Rusia.
Sebagai jawaban terhadap strategi Jepang yang memberikan
kemenangan cepat untuk menguasai Manchuria, Rusia melakukan tindakan-tindakan
penghalang untuk memperoleh cukup waktu untuk menunggu tibanya pasukan-pasukan
tambahan yang datang melalui jalan kereta
api Trans-Siberia yang panjang. Pada 1 Mei,
pecahlah Pertempuran Sungai Yalu. Dalam
pertempuran ini pasukan-pasukan Jepang menyerang sebuah posisi Rusia setelah
mereka menyeberangi sungai itu tanpa menghadapi perlawanan. Ini adalah sebuah
pertempuran besar pertama dari perang ini di daratan. Pasukan-pasukan Jepang
bergerak maju dan mendarat di beberapa titik di pantai Manchuria, serta
melakukan sejumlah pertempuran hingga memukul balik pasukan-pasukan Rusia ke
Port Arthur. Pertempuran-pertempuran ini, termasuk Pertempuran Nanshan pada 25 Mei, ditandai
oleh kekalahan besar Jepang dalam penyerangan kepada sejumlah posisi kuat
Rusia, tetapi tentara Rusia tetap bersikap pasif dan tidak melakukan serangan
balasan.
Di laut, perang ini sama brutalnya.
Setelah penyerangan pada 8 Februari terhadap Port Arthur, pasukan Jepang
berusaha mencegah pasukan Rusia menggunakan pelabuhan itu
C.
Kebijakan
Masyarakat
1)
Politik
Memindahkan
ibu kota Jepang dari Kyoto ke Edo yang kemudian di ganti nama dengan Tokyo.
Langkah selanjutnya dalam politik dan pemerintahan di Jepang adalah :
a)
Diciptakan
bendera kebangsaan Jepang Hinomaru beserta lag kebangsaan Kimigayo
b)
Shintoisme
di jadikan sebagai agama nasional
c)
Disusunnya
undang-undang dasar sebagai konstitusi Jepang
d)
Dibentuknya
parlemen dan kabinet
e)
Tenno
menjadi kepala negara yang bersifat dewa abadi
f)
Penghapusan
sistem feodalisme yang berkembang yang di laksanakan pada masa shogun Tokuugawa
g)
Terjadinya
penghapusan Daimnya dan jabatan shogun dan samurai dibubarkan.
2)
Industri
a)
Menerapkan
sistem moneter dan pajak yang memungkikan untuk berkembangnya kaum pemodal atau
kapitalis.
b)
Memodernisasi
mesi n-mesin yang dibutuhkan oleh perusahaan.
c)
Industri
Jepang semakin berkembang dan pesat.
d)
Jepang
memfokuskan pada industri teh dan sutera
3)
Militer
Pada tahun
1873, dibentuk kesatuan tentara Jepang. Angkatan perang dibangun secara modern
dengan peralatan – peralatan yang dibeli dari negara - negara Eropa.
Selanjutnya Jepang mempelajari pembuatan alat perang tersebut dan memproduksi
sendiri. Susunan angkatan darat dipegang oleh keluarga Chosyu dan dibuat
mencontoh angkatan darat negara Jerman sedangkan angkatan laut dipegang
keluarga Satyusuma dibentuk dengan mencontoh angkatan laut negara Inggris.
Disisi lain, warga negara yang sudah berusia 20 tahun diwajibkan untuk
mengikuti wajib militer dan selanjutnya ditempatkan di daerah perbatasan yang
berbahaya. Dengan diberlakukannya modernisasi militer di Jepang, ditumbuhkan
kembali semangat Busyido dalam kemiliteran Jepang. Ajaran Busyido memiliki
makna menginsyafi kedudukan masing – masing dalam kehidupan, mempertinggi
derajat dan kecakapan diri, melatih dirinya lahir dan batin untuk
menyempurnakan kecakapan dalam ketentaraan, memegang teguh disiplin, menjunjung
tinggi kehormatan bangsa dan tanah air sampai titik darah yang terakhir. Mati
memperjuangkan Tenno adalah mati dalam sebuah kesempurnaan dan termulia. Dalam
pengorganisasian angkatan perang, pemerintah Jepang membentuk Departemen
Pertahanan (Gunbatsu). Departemen ini tidak bertanggung jawab atas parlemen,
namun kepada Tenno. Dalam perkembangannya, badan ini berkembang pesat hingga
menjadi suatu badan yang memiliki pengaruh cukup besar. Jepang memiliki
angkatan pertahanan yang kuat karena setengah dari anggaran belanja negara
dipergunakan untuk kebutuhan militer. Akibat dari adanya modernisasi ini adalah
secara otomatis golongan Samurai dihapuskan dan hal ini kemudian menyebabkan
adanya pemberontakan Satsuma. Pemberontakan Satsuma (Seinan Senso, Perang Barat
Daya) merupakan pemberontakan klan Samurai Satsuma yang berlangsung pada 11
bulan awal era pemerintahan Meiji yang dimulai pada tahun 1877 dan dipimpin
oleh Saigo Takamori terhadap tentara kekaisaran Meiji. Perang saudara ini
merupakan perang terakhir dan terbesar dalam sejarah Jepang. Perang ini terjadi
di Kyusu, tepatnya di Prefektur Kumamoto, Prefektur Miyazaki, Prefektur Oita dan Prefektur Kagoshima.
Latar belakang pemberontakan Satsuma adalah adanya
perubahan sistem dalam telah
mengikis kekuasaan Samurai dan menghancurkan sistem tradisional yang sebelumnya
berlaku.
Penghapusan
Pedang Haito-rei yang melarang para Samurai untuk membawa katana merupakan
salah satu faktor munculnya pemberontakan ini. Pertempuran antara para Samurai
dan pemerintah berlangsung selama enam minggu dan terakhir Saigo Takamori hanya
memiliki sisa 300 – 400 prajurit. Ketika pertempuran terakhir yaitu pertempuran
Shroyama, Saigo mengalami luka berat. Saat – saat genting ketika Saigo akan
ditangkap, ia melakukan Seppuku pada tanggal 24 September 1877. Perang ini
menghabiskan banyak dana pemerintah Jepang, sekaligus menjadi akhir dari
Samurai Jepang. Sepuluh tahun kemudian, Kekaisaran Jepang meminta maaf akan
kematian Saigo Takamori sekaligus memberikan gelar Samurai terakhir.
4)
Pemerintahan
Tenno sebagai kepala negara memiiki sifat dewa
menurut ajaran Sinto. Dihapuskannya sistem feodal yang sebelumnya berlaku.
Setiap wilayah daimyo diangkat seorang wakil pemerintah pusat. Daimyo dijadikan
pegawai negeri dan ditempatkan di ibu kota sehingga memudahkan dalam
pengawasan. Tanah yang mereka kuasai diserahkan kepada Tenno. Pada tanggal 11
Februari 1890, disahkan Undang – Undang dasar Negeri Jepang oleh Tenno.
Berikutnya dilakukan penyusunan Dewan perwakilan Rakyat yang terdiri atas dua
bagian, diantaranya :
·
Majelis
Tinggi dimana anggotanya di tunjuk sebagao Tenno seumur hidup
·
Majelis
Rendah dimana anggotanya di pilih oleh orang-orang yang membayar pajak tanah
sebesar jumlah tertentu.
Selanjutnya dibentuk kabinet
yang bertanggung jawab atas raja, artinya walaupun kabinet tidak di setujui
oleh Dewan Perwakilan Rakyat, kabnet tersebut tidak perlu dibubarkan selama
raja Jepang masih berkehendak. Untuk menyesuaikan zaman maka di susunlah
peraturan yang berasal dari hukum Perancis dan Jerman.
5)
Pendidikan
Restorasi Meiji juga mempengaruhi dunia pendidikan di Jepang. Pada tahun
1871 dibentuk Departemen Pengajaran dengan mengubah pengajaran tradisional ke
pengajaran modern layaknya pengajaran di Eropa Barat. Dalam sistem ini
diberlakukan pendidikan wajib bagi anak – anak usia 6 tahun dan hal ini berlaku
pada semua penduduk. Untuk setiap 600 penduduk didirikan 1 sekolah rendah.
Jepang membagi 8 wilayah pendidikan, setiap daerah diberi 32 sekolah menengah
dan 1 perguruan tinggi.
Salah satu hal yang dianggap penting adalah pengiriman pelajar ke Eropa untuk menyempurnakan ilmu yang dipelajari. Mereka ditugaskan untuk belajar ilmu teknik, kedokteran, ekonomi dan lain – lain. Setelah kembali ke negaranya, mereka dituntut untuk aktif dalam pembangunan dan modernisasi negara. Hasilnya, dalam 50 tahun Jepang sudah menjadi negara yang modern.
Salah satu hal yang dianggap penting adalah pengiriman pelajar ke Eropa untuk menyempurnakan ilmu yang dipelajari. Mereka ditugaskan untuk belajar ilmu teknik, kedokteran, ekonomi dan lain – lain. Setelah kembali ke negaranya, mereka dituntut untuk aktif dalam pembangunan dan modernisasi negara. Hasilnya, dalam 50 tahun Jepang sudah menjadi negara yang modern.
D.
Peristiwa
Pnting
® Pada tanggal
31 Maret tahun 1854, tibalah Komodor Matthew C. Perry dengan "Kapal Hitam"-nya di
Jepang. Perry menaiki kapal bertenaga mesin super jumbo yang dilengakapi
persenjataan dan teknologi yang jauh lebih superior,
sebagai hasil Revolusi Industri, dibandingkan milik Jepang .
® Tanggal 3 Februari 1867, Mutsuhito yang baru berusia 15 tahun
meneruskan kekuasaan ayahnya, Kaisar Komei dan zaman baru Meiji, yang berarti ‘aturan
pencerahan’, diumumkan. Restorasi Meiji pada tahun 1868 mengakhiri 265 tahun
berdirinya Keshogunan Tokugawa yang feodalistis.
® pada tahun 1868 (tahun 4 zaman Keio), sebuah pernyataan umum
mengenai visi dan misi pemerintahan Meiji untuk meningkatkan moralitas dan
memperoleh dukungan finansial demi terbentuknya pemerintahan baru dalam bentuk
sumpah kepada dewa. Isinya terdiri dari:
1. Pembentukan dewan-dewan legislatif;
2. Pelibatan semua golongan masyarakat dalam mengadakan hubungan antarnegara;
3. Penarikan kembali aturan perpajakan dan pembatasan kelas dalam pekerjaan;
4. Penggantian ‘tradisi setan’ dengan ‘hukum alam’; dan
5. Pengiriman utusan ke Eropa dan Amerika untuk mempelajari ilmu Barat dan memperkuat fondasi hukum pemerintahan Meiji.
1. Pembentukan dewan-dewan legislatif;
2. Pelibatan semua golongan masyarakat dalam mengadakan hubungan antarnegara;
3. Penarikan kembali aturan perpajakan dan pembatasan kelas dalam pekerjaan;
4. Penggantian ‘tradisi setan’ dengan ‘hukum alam’; dan
5. Pengiriman utusan ke Eropa dan Amerika untuk mempelajari ilmu Barat dan memperkuat fondasi hukum pemerintahan Meiji.
® 8
April 1868 Kaisar Meiji mengeluarkan Proklamasi
® Pada
tahun 1869 (Meiji II) memerintahkan kepada para daimyo agar tanah wilayah han dan rakyat yang tinggal di wilayah tersebut dikembalikan dari
daimyo ke kaisar
®
Hanseki Hokan
®
Haihan chiken
Undang-undang yang dikeluarkan pada tahun 1871 oleh Kekaisaran Jepang di
bawah Pemerintahan
Meiji yang baru berdiri, dengan
tujuan untuk menghapuskan sistem domain feodal tradisional (sistem han) dan
menggantikannya dengan kewenangan pemerintah pusat (sistem prefektur). Proses ini menandai puncak dari Restorasi Meiji,
yaitu bahwa semua daimyo (tuan tanah
feodal) diminta untuk mengembalikan otoritas mereka kepada Kaisar. Proses
penghapusan ini dilakukan dalam beberapa tahap.
®
Pada tahun 1871 (Meiji
IV) yang memutuskan untuk menghapus sistem han, membagi seluruh negeri menjadi
sistem ken, serta dikirimkan pegawai pemerintahan langsung dari pusat, yang
disebut pula haihanchiken.
® Pada
tahun 1872 Sistem Persekolahan Baru dan Jalur Kereta Api Shimbashi –Tokyo Dibuka
®
Pada tahun 1873 Chiso Kaisei (Reformasi Sistem Pajak)
®
Pada tahun 1877 Perang Seinan
®
Pada tahun 1889 Konstitusi Meiji Seluruh Jalur Kereta Tokaido Dibuka
®
Pada
tahun 1894 Mutsu Munemitsu (Hak Ekstrateritorialitas)
®
Paa
tahun 1894 Perang Jepang- Sino (Shin)
®
Pada
tahun 1895 Perjanjian Shimonoseki
®
Pada tahun 1904 perang Rusia
®
Pada tahun 1905 Perjanjian Portsmouth
® Menciptakan
bendera kebangsaan “Hinomaru” dan lagu kebangsaan “ kimigayo
® Agama
Shinto kemudian diresmikan sebagai agama negara
Reformasi pertama adalah pengumuman Lima Pasal Dekrit yang
merupakan rencana politik pemerintahan baru pada tahun 1868 (tahun 4 zaman
Keio), sebuah pernyataan umum mengenai visi dan misi pemerintahan Meiji untuk
meningkatkan moralitas dan memperoleh dukungan finansial demi terbentuknya
pemerintahan baru dalam bentuk sumpah kepada dewa. Isinya terdiri dari:
1. Pembentukan dewan-dewan legislatif;
2. Pelibatan semua golongan masyarakat dalam mengadakan hubungan antarnegara;
3. Penarikan kembali aturan perpajakan dan pembatasan kelas dalam pekerjaan;
4. Penggantian ‘tradisi setan’ dengan ‘hukum alam’; dan
5. Pengiriman utusan ke Eropa dan Amerika untuk mempelajari ilmu Barat dan memperkuat fondasi hukum pemerintahan Meiji.
1. Pembentukan dewan-dewan legislatif;
2. Pelibatan semua golongan masyarakat dalam mengadakan hubungan antarnegara;
3. Penarikan kembali aturan perpajakan dan pembatasan kelas dalam pekerjaan;
4. Penggantian ‘tradisi setan’ dengan ‘hukum alam’; dan
5. Pengiriman utusan ke Eropa dan Amerika untuk mempelajari ilmu Barat dan memperkuat fondasi hukum pemerintahan Meiji.
F.
Kebudayaan
Modernisasi di bidang kebudayaan terus dilakukan. Pada tahun
1872 (Meiji V), pemerintah menetapkan sistem pendidikan di mana masyarakat yang
memiliki pekerjaan dan status macam apapun dapan mengikuti pendidikan. Selain
itu, pemerintah Meiji pun mengirimkan banyak mahasiswa ke negara-negara Eropa
dan Amerika dan mengundang banyak ahli teknik dari negara-negara Barat.
Kebudayan Barat yang maju pun diadopsi oleh pemerintah.
Sejarah kabuki pada zaman meiji pun
tetap populer dan tak tergoyahkan. Tapi sering menerima kritik, diantarana
kalangan intelektual menganggap isi cerita kabuki tidak sesuai untuk
dipertunjukan di negara orang beradab. Kalangan di dalam dan di luar kabuki
juga menuntut pembaruan di dalam kabuki, sehungga mau tidak mau dunia showbiz
kabuki harus diubah sesuai tuntutan zaman. Kritik terhadap kabuki mengatakan
banyak unsur dalam kabuki yang sebenarnya tidak pantas di masukan ke dalam
drama kabuki, misalnya: alur cerita yang tidak masuk akal , tema cerita yang
kuno atau berbau feodal, dan kritik panggung yang sekedar untuk membuat
penonton takjub, seperti adegan qktor bisa terbang atau berganti kostum dalam
sekejap. Pemerintah eiji bercita-cita menciptakan teater yang patas dan bisa
dinikmati kalangan menengah dan kalangan atas suatu masyarakat yang bermoral.
Salah satu hasil pembaruan kabuki adalah
dibukanya gedung Kabuki-sa sbagai tempat panciptaan kabuki. Selain itu,
pembaruan juga melahirkan genre baru teater kabuki yang disebut Shimpa.
b. Sastra
jepang pun memodernisasi budang kesusastraan, dimulai dari tulisan
shobochi shoyo berjudul Shosetsu Shinzui pada tahun 1885. Salah satu penulis
novel yang terkenal saat itu adalah Futabatei Shimei yang menjadi pelopor novel
modern. Salah satu novel modern adalah Ukigumo.
Karya baru di idang puisi seperti Waka dan Haiku pun lahir. Masau
Kashiki mengeluarkan majalah bernama Hototokisu yang melukiskan karya-karya
Haiju dan Tanka. Yosano Aiko dalam majalah Myojo menerbitkan Tanka yang
bernafaskan romantisme dan karya dengan imajinasi sastra. Karya sastra
Shimasuki yang berjudul hakai merupakan puncak karya satra yang menggambarkan
pergolakan batin seorang manusia khususnya duna remaja dan penderitaan yang
dialaminya.
Kesimpulan
1. Pemerintahan baru menetapkan sistem sentrarisasi
dengan Gokajou no Goseimon dan Hanseki Hokan. Setelah
itu, Pemerintah
pusat melaksanakan Haihan Chiken dan mengirim gubernur dari pusat supaya Daimyo
tidak
campur tangan dalam
urusan politik.
2. Perintah wajib militer dikeluarkan untuk Fukoku
Kyohei (Negara kaya dan Militer Kuat) Pabrik teladan milik
negara dibangun
untuk Shokusan Kogyo (Mendorong Industri Baru) di berbagai daerah.
3. Mantan kaum Bushi (Sizoku) yang merasa
ketidakpuasan terhadap pemerintah, melakukan pemberontakan.
Perang Seinan adalah
pemberontakan yang skala terbesar.
4. Pada tahun 1874, Itagaki Taisuke mengajukan
petisi untuk menuntut agar diselenggarakan parlemen dan gerakan
kebebasan dan
hak-hak sipil menyebar ke seluruh Jepang Dengan gerakan ini, perhatian terhadap
politik dapat meningkat. Konstitusi Meiji yang dibuat
dengan mengadopsi konstitusi Jerman yang pantas untuk membentuk
negara yang di
tengahnya ada Kaisar diundangkan.
5. Sidang Parlemen Kekaisaran dibuka. Menggunakan
sistem parlemen dua kamar (bikameral), yaitu Kizoku-In
yang terdiri dari
anggota yang dilantik oleh Kaisar dan majelis rendah yang terdiri dari anggota
parlemen yang dipilih melalui pemilihan umum.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar